Kota Ayutthaya |
Sebenarnya pada
pendapat saya, konflik itu terjadi kerana sikap prejudis yang ditunjukan
oleh C.Phoulkon yang menjadi penasihat Raja Narai bagi mewakili
kekaisaran Perancis di sana. Apakah sebuah konspirasi diciptakn oleh
beliau, supaya Raja dan para pembesar siam akan menjauhi orang Muslim,
sehingga istana dikuasai sepenuhnya oleh orang Kristian Eropah? Apakah
tuduhan orang Eropah benar, ketika mereka mengatakan bahwa orang Islam
membentuk konspirasi untuk menjatuhkan Raja Narai dan mengantikan dgn
adik baginda yang akan memeluk Islam?
Dalam perkongsian ini saya
tidak ingin membawa saudara dan saudari pergi terlalu jauh kedalam
peristiwa itu sendiri, Cuma ingin memberi tahu bahawa peristiwa ini
berdampak pada semua kelompok Muslim yang ada ketika itu. Dan yang
paling terjerat dalam peristiwa ini adalah orang2 Makassar yang
mempertahankn kehormatan mereka sampai titik akhir bersaksikan darah dan
badik. Dari konflik ini kita akan tahu betapa kecilnya keberanian
orang2 Siam yang diangap sebagai " si perut hijau" dan kekuatan mereka
hampir sahaja dikalahkn oleh sekelompok petarung Muslim Makassar.
Secebis artikel dari penulis Eropah mengatakan bahwa masa2 keberuntungan besar(layanan baik kerajaan Ayuthaya) orang2 Islam di Ayutthaya berakhir ketika sejumlah orang Muslim Asia Tenggara di ibu kota memberontak dengan pimpinan orang2 Makassar dan Champa dan sejumlah ulama yang merasa bahwa agama mereka dirugikan oleh peraturan2 baru Raja. Meskipun hanya berjumlah beberapa ratus orang, orang2 yang putus asa ini hampir saja merebut istana. Kalau ketika itu pasukan2 Eropah tidak membantu menekan pemberontakan itu, banyak pemerhati berpendapat mereka akan berhasil membuat istana takluk. Namun setelah krisis ini berlalu, mereka dengan cepat kehilangan posisi sebagai minoriti yang terpenting di siam.
(Turpin 1771:53-64/ Anderson 1890:286-296)
Sumber: Asia Tenggara Dalm Kurun Niaga
Delta Menam Chao Phraya |
Secebis artikel dari penulis Eropah mengatakan bahwa masa2 keberuntungan besar(layanan baik kerajaan Ayuthaya) orang2 Islam di Ayutthaya berakhir ketika sejumlah orang Muslim Asia Tenggara di ibu kota memberontak dengan pimpinan orang2 Makassar dan Champa dan sejumlah ulama yang merasa bahwa agama mereka dirugikan oleh peraturan2 baru Raja. Meskipun hanya berjumlah beberapa ratus orang, orang2 yang putus asa ini hampir saja merebut istana. Kalau ketika itu pasukan2 Eropah tidak membantu menekan pemberontakan itu, banyak pemerhati berpendapat mereka akan berhasil membuat istana takluk. Namun setelah krisis ini berlalu, mereka dengan cepat kehilangan posisi sebagai minoriti yang terpenting di siam.
(Turpin 1771:53-64/ Anderson 1890:286-296)
Sumber: Asia Tenggara Dalm Kurun Niaga
Tiada ulasan:
Catat Ulasan