Isnin, 7 Ogos 2017

NEKADNYA ORANG ISLAM MAKASSAR, MEMBUAT SIAM HAMPIR TAKLUK



Kitab Sejarah Malaya
Kota Ayutthaya
Membaca sejarah Siam di zaman kerajaan Ayutthaya/Ayuthia berkuasa, sudah pasti kita tidak akan terlepas babak2 penting dalam sejarah revolusi orang2 Thailand, sebelum berlakunya perang France-Siam di kota besar Ayuthaya sudah ada ledakan perlawanan yang digerakan oleh orang2 Islam sunni kelompok minoriti sama ada pedagang atau pencari suaka terutama dari Asia Tenggara. Banyak yang berpendapat awal konflik itu bermula kerana pengaruh dominan orang2 Eropah telah mengacaukan sistem keterbukaan yang diamalkn oleh orang Siam selama ini. Ada juga yang berpendapat wujudnya persaingan antara orang2 Kristian dan Muslim yang ingin merubah agama sang Raja. Apakah benar pemberontakan itu terjadi kerana orang Muslim ingin merampas kuasa? 

Sebenarnya pada pendapat saya, konflik itu terjadi kerana sikap prejudis yang ditunjukan oleh C.Phoulkon yang menjadi penasihat Raja Narai bagi mewakili kekaisaran Perancis di sana. Apakah sebuah konspirasi diciptakn oleh beliau, supaya Raja dan para pembesar siam akan menjauhi orang Muslim, sehingga istana dikuasai sepenuhnya oleh orang Kristian Eropah? Apakah tuduhan orang Eropah benar, ketika mereka mengatakan bahwa orang Islam membentuk konspirasi untuk menjatuhkan Raja Narai dan mengantikan dgn adik baginda yang akan memeluk Islam?

Kitab Sejarah Malaya
Delta Menam Chao Phraya
Dalam perkongsian ini saya tidak ingin membawa saudara dan saudari pergi terlalu jauh kedalam peristiwa itu sendiri, Cuma ingin memberi tahu bahawa peristiwa ini berdampak pada semua kelompok Muslim yang ada ketika itu. Dan yang paling terjerat dalam peristiwa ini adalah orang2 Makassar yang mempertahankn kehormatan mereka sampai titik akhir bersaksikan darah dan badik. Dari konflik ini kita akan tahu betapa kecilnya keberanian orang2 Siam yang diangap sebagai " si perut hijau" dan kekuatan mereka hampir sahaja dikalahkn oleh sekelompok petarung Muslim Makassar.

Secebis artikel dari penulis Eropah mengatakan bahwa masa2 keberuntungan besar(layanan baik kerajaan Ayuthaya) orang2 Islam di Ayutthaya berakhir ketika sejumlah orang Muslim Asia Tenggara di ibu kota memberontak dengan pimpinan orang2 Makassar dan Champa dan sejumlah ulama yang merasa bahwa agama mereka dirugikan oleh peraturan2 baru Raja. Meskipun hanya berjumlah beberapa ratus orang, orang2 yang putus asa ini hampir saja merebut istana. Kalau ketika itu pasukan2 Eropah tidak membantu menekan pemberontakan itu, banyak pemerhati berpendapat mereka akan berhasil membuat istana takluk. Namun setelah krisis ini berlalu, mereka dengan cepat kehilangan posisi sebagai minoriti yang terpenting di siam.

(Turpin 1771:53-64/ Anderson 1890:286-296)
Sumber: Asia Tenggara Dalm Kurun Niaga

Tiada ulasan:

Catat Ulasan